~~~~~~~~~~~~

|| Bicara Hati ||

Sesungguhnya aku bukanlah segigih SITI HAWA yang berlari-lari diantara safa dan marwa....
Bukan juga sesetia AINUL MARDHIAH menanti kekasih dipintu syurga....
Aku akui hakikat yang tersurat...
Aku bukanlah SITI KHADIJAH mahupun SITI FATIMAH..
Bukan juga AI'SYAH...Bukan juga RABI'TUL ADAWIYYAH wanita suci terpuji....
Kerana aku tidak layak mengharap semidikian rupa....
Cukupla sekadar hanya aku cuba mencontohi BUNGA-BUNGA itu yang kembang mekar mewangi sehingga harumannya melewati pintu-pintu syurga...

Monday, March 29, 2010

Dahsyatnya Sakaratul Maut, bersediakah kita untuk menghadapinya ?

Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).

"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu !" Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (Qs. Al- An'am : 93).

"Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang". (H.. Ibnu Abu Dunya).
Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Allah, maka Malaikat Izrail mencabut nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.

Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail. Maka bermohonlah ia kepada Allah Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Allah Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.


"Assalamu'alaikum, yaa Nabi Alloh". Salam Malaikat Izrail,

"Wa'alaikum salam wa rahmatulloh". Jawab Nabi Idris a.s.

Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail.

Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya "menghadap". Alloh sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja. Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan "tamunya" itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.
"Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita". pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s).

"Subhanalloh, (Maha Suci Alloh)" kata Nabi Idris a.s.

"Kenapa ?" Malaikat Izrail pura-pura terkejut.

"Buah-buahan ini bukan milik kita". Ungkap Nabi Idris a.s. Kemudian Beliau berkata: "Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram".
Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? fikir Nabi Idris a.s.

"Siapakah engkau sebenarnya ?" tanya Nabi Idris a.s.

Aku Malaikat Izrail". Jawab Malaikat Izrail.

Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya.

"Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?" selidik Nabi Idris a.s serius.

"Tidak" Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
"Atas izin Allah. Aku sekedar berziarah kepadamu". Jawab Malaikat Izrail.



"Aku punya keinginan kepadamu". Tutur Nabi Idris a.s

"Apa itu ? katakanlah !". Jawab Malaikat Izrail.

"Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Allah SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku". Pinta Nabi Idris a.s.
Tanpa seizin Allah. Aku tak dapat melakukannya", tolak Malaikat Izrail.

Pada saat itu pula Allah SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s. Dengan izin Allah, Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat.

Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Allah mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?" Tanya Malaikat Izrail.

"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti". Jawab Nabi Idris a.s.

"Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu". Kata Malaikat Izrail.

MasyaAlloh, lemah-lembutnya Malaikat Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s. Bagaimanakah jika sakaratul maut itu, datang kepada kita ?

Bersediakah kita untuk menghadapinya ?" 


Sumber

Saturday, March 20, 2010

Anak Gajah


Renungkan: 
Seekor anak gajah di rantai sejak kecil pada sebatang tiang, Pada mulanya anak gajah itu meronta-ronta untuk melepaskan diri. anak gajah itu tidak terdaya kerana kakinya masih kecil, manakala rantai serta tiang yang menambatnya begitu kuat.

Hari demi hari dicubanya, tetapi anak gajah itu tidak dapat melepaskan diri. Lama kelamaan anak gajah tidak mahu mencuba lagi kerana takut dengan RISIKO KEGAGALAN.

Setelah bertahun dalam keadaan begitu, anak gajah membersar sebagai gajah dewasa.Badan, kaki dan lain-lain anggota badannya sudah turut membesar lebih daripada rantai dan tiang yang menambatnya sejak kecil. Secara logiknya dengan seklai rentap sahaja besi dan tiang itu boleh tercabut, Sayangnya, gajah itu tidak pernah berfikir untuk berbuat begitu, KENAPA? kerana ia sudah hilang keyakinan diri. Pengalaman gagal semasa kecil menyebabkan gajah itu tidak mahu mencuba lagi. Padanya, ia tetap tidak mampu melakukanya.

Inilah bahana hilang keyakinan diri, dan dalam kehidupan manusia ,apa yang dialami oleh gajah itu juga sering terjadi khususnya buat umat Islam yang sekian lama dijajah oleh musuh dalaman dan luaranya, semangat berjuang menjadi semakin luntur..

Sumber: SOLUSI isu 17



Wednesday, March 17, 2010

GUNUNG (KEAJAIBAN AL-QUR'AN)


Al Qur’an mengarahkan perhatian kita pada fungsi geologis penting dari gunung.

"Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka..." (Al Qur'an, 21:31)


Sebagaimana terlihat, dinyatakan dalam ayat tersebut bahawa gunung-gunung berfungsi mencegah goncangan di permukaan bumi.


Kenyataan ini tidaklah diketahui oleh siapapun di masa ketika Al Qur’an diturunkan. Nyatanya, hal ini baru saja terungkap sebagai hasil penemuan geologi modern.


Menurut penemuan ini, gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya, sementara yang di atas melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak di bawah permukaan dan membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini berarti gunung mempunyai bagian yang menghujam jauh ke bawah yang tak kalah besarnya dengan yang tampak di permukaan bumi.


Dalam tulisan ilmiah, struktur gunung digambarkan sebagai berikut:


Pada bagian benua yang lebih tebal, seperti pada jajaran pegunungan, kerak bumi akan terbenam lebih dalam ke dalam lapisan magma. (General Science, Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 305)



Dalam sebuah ayat, peran gunung seperti ini diungkapkan melalui sebuah perumpamaan sebagai "pasak":


"Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?" (Al Qur'an, 78:6-7)


Dengan kata lain, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempengan-lempengan ini. Dengan cara ini, mereka memancangkan kerak bumi dan mencegahnya dari terombang-ambing di atas lapisan magma atau di antara lempengan-lempengannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung dengan paku yang menjadikan lembaran-lembaran kayu tetap menyatu.


Fungsi pemancangan dari gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiah dengan istilah "isostasi". Isostasi bermakna sebagai berikut:

Isostasi: kesetimbangan dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi bebatuan di bawah permukaan akibat tekanan gravitasi. (Webster's New Twentieth Century Dictionary, 2. edition "Isostasy", New York, s. 975)

Peran penting gunung yang ditemukan oleh ilmu geologi modern dan penelitian gempa, telah dinyatakan dalam Al Qur’an berabad-abad lampau sebagai suatu bukti Hikmah Maha Agung dalam ciptaan Allah.

"Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka..." (Al Qur'an, 21:31)

Sumber "The Miracles of The Quran" Karya Harun Yahya

p/s: Ini sebenarnya tajuk tesis saya dulu " The Miracle Of Mountains: According to Islam And Science"..teringat lak masa duk cari bahan utk tesis ni.. tapi sangat berbaloi2x..Thanks anyone whose has been involed either directly or indirectly help me to complete this thesis(ayat cam acknowledgements tesis je) (^_^)v

Wednesday, March 10, 2010

Dimana cantiknya Wanita???

 'meow berusaha untuk jaga pandangan'

Wanita menunjukkan kecantikan dan kejelitaan mereka dalam berbagai-bagai cara.Inilah yang terjadi pada wanita zaman dahulu dan zaman sekarang. Sedangkan Allah telah meminta wanita dalam keluarga Nabi seperti isteri-isteri dan anak-anaknya tidak melakukan pendedahan aurat seperti yang dilakukan oleh wanita-wanita jahiliah.

Firman Allah SWT bermaksud :
"Dan hendaklah kamu tetap di dalam rumah kamu serta janganlah kamu mendedahkan diri seperti yang dilakukan oleh orang jahiliah......"-Al-Ahzab : 33

Menurut Qatadah, wanita jahiliah berjalan dengan gaya yang ghairah dan mempersonakan. Cara mereka menarik perhatian adalah dengan meletakkan kain selendang diatas kepala tanpa mengikatnya sambil memain-mainkan rantai-rantai dilehernya, subang dan perhiasan-perhiasan yang lain dengan aksi yang menggoda serta bebas bergaul dengan kaum lelaki.

Oleh itu wanita Islam hendaklah mempunyai keperibadian yang tersendiri. Gaya wanita jahiliah tidak sepatutnya menjadi ikutan. Tatatertib dalam Islam yang sebenar yang dituntut terhadap wanita Islam untuk menjauhkan diri daripada perbuatan menunjuk-nunjuk seperti berikut :

* menundukkan pandangan. Sesungguhnya semulia-mulia
perhiasan wanita adalah kesuciannya dan cara menunjukkan kesuciannya ialah dengan menundukkan pandangan seperti firman Allah SWT yang bermaksud : "Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangannya," -An-Nur : 31

* Jangan bergaul bebas dengan lelaki sehingga anggota mereka bersentuh atau lelaki menyentuh wanita seperti yang biasa berlaku kini dalam bilik kuliah di universiti, di dalam bas dan seumpamanya. Sabda Rasulullah SAW bermaksud : "Adalah lebih baik bagi salah seorang daripada kamu daripada diketuk dengan tukul besi yang tajam dikepala daripada menyentuh wanita yang haram bagi kamu menyentuhnya."

* Pakaian yang dipakai oleh wanita hendaklah selaras dengan apa yang telah ditetapkan oleh hukum syarak seperti berikut :

1) Pakaian hendaklah menutup seluruh badannya. Melainkan yang kelihatan dari zahir yang mengikut tafsirannnya muka dan tangan.

2) Pakaian yang dipakai janganlah yang dibuat daripada kain yang jarang, yang boleh membayangkan susuk badan daripada sebelah dalam pakaian tersebut. Sabda Nabi bermaksud : "Antara penghuni-penghuni neraka ialah wanita yang memakai baju tetapi masih bertelanjang, menggoda dan digodai. Mereka ini tidak akan masuk syurga malah bau syurga pun tidak akan sampai kepada mereka."

3) Pakaian tidak boleh terlalu ketat. Hingga menunjukkan potongan badannya terutama sekali dibahagian badan yang montok seperti bahagian dada, pinggang, punggung dan sebagainya walaupun pakaian yang dipakainya itu tidak jarang.

4) Wanita tidak boleh memakai pakaian yang dibuat khas untuk lelaki.

5) Tidak boleh meniru pakaian wanita bukan Islam kerana Islam mempunyai ciri-cirinya sendiri dari segi penampilan diri, kepercayaan dan sikap. Sabda Nabi SAW bermaksud ; "sesiapa meniru sesuatu bangsa lain,maka ia adalah bangsa itu"

6) Wania Islam berjalan dan bercakap dengan penuh hormat, sopan dan tegas, mengelakkan diri daripada menunjukkan wajahnya persis seorang penggoda. Bergurau senda dan telatah menggoda adalah perangai wanita yang rosak moralnya. Sifat ini tidak layak dimiliki oleh wanita Islam seperti firman Allah SWT bermaksud : "janganlah kamu berkata-kata dengan lembut manja(semasa bercakap dengan lelaki asing) kerana yang demikian boleh menimbulkan keinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya(menaruh tujuan buruk kepada kamu)......"-Al-Ahza:32

7) Tidak menarik perhatian lelaki dengan perhiasannya yang tersorok, memakai bau-bauan, menggoyang atau memainkan perhiasannya atau perbuatan seumpamanya. Firman Allah SWT bermaksud : "dan janganlah menghentakkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan"-an-Nur:31. Wanita jahiliah menghentakkan kaki apabila berjalan dihadapan lelaki agar gelang kakinya akan berbunyi dan didengari serta menarik perhatian lelaki dan menaikkan nafsu mereka juga dilarang. Sabda Nabi SAW bermasud : "seorang wanita yang memakai bau-bauan lalu berjalan di khalayak ramai itu merupakan seorang penzina."

Cantik, jelita dan cerdiknya wanita Islam itu ketika di luar rumah apabila mereka berpakaian menutup aurat, menjaga batas pergaulan, berpengetahuan, berakhlak mulia dan seumpamanya. Sesungguhnya perintah berpakaian menutup aurat adalah untuk menyedarkan wanita Islam bahawa mereka adalah wanita beriman dan bukanlah wanita yang biasa merayau-rayau di jalanan untuk menunjukkan kecantikan mereka kepada orang lain.

sumber: www.ukhwah.com

'Muslimah Solehah'

Friday, March 5, 2010

inteam & mestica - kerana cinta



Wednesday, March 3, 2010

Demam : Percikan Api Neraka?

Pernah tak demam masa kita zaman budak-budak dulu? Mesti pernah dan apa yg mak kita akan buat? Bawa kita pergi jumpa doktor atau mak sendiri jadi doktor di rumah? Ada tak mak kita ambil tuala kecil, kemudian rendamkan dalam air asam jawa, pastu mak kita pun letak atas dahi kita. Ada tak? Semestinya ada. Betul tak wahai sahabat-sahabat sekalian? Jadi di sini saya nak kongsi sedikit tentang ilmu FIQH PERUBATAN. APA PETUNJUK RASULULLAH S.A.W UNTUK RAWATAN DEMAM?
  1. Daripada Ibn Abbas r.a, Nabi s.a.w bersabda: Sesungguhnya demam adalah daripada percikan api neraka, kerana itu sejukkanlah badan yang demam itu dengan air, atau baginda dengan kata lain adalah air zam-zam. Bagaimana caranya? Begini, renjislah air kepada tubuh atau berendam di dalam air.
  2. Daripada Anas bin Malik, Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila salah seorang daripada anda demam, hendaklah merenjiskan air sejuk ke atas tubuh badannya sebanyak tiga malam pada waktu sahur.
  3. Daripada hadis Nafi' bin Jubir, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila salah seorang daripada anda demam, sesungguhnya demam itu adalah sebahagian daripada api neraka, hendaklah memadamkannya dengan air sejuk. Hendaklah berendam dalam sungai yang mengalir, mengadap aliran air selepas solat subuh dan sebelum naik matahari dan hendaklah membaca Basmalah. Hendaklah berendam selama tiga kali selama 3 hari. Jika tak sembuh cubalah sebanyak 5x,7x atau 9x. Sesungguhnya ia tidak akan melebihi daripada 9x InsyaAllah.
  4. Daripada Jabir r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah menemui Ummu al-Sa'ib kerana melawatnya. Baginda bersabda: "Kenapa anda menggigil? Jawabnya: Demam dan tidak ada keberkatan daripada Allah padanya. Sabda baginda s.a.w: Jangan mencaci demam, kerana sesungguhnya ia menghapuskan kesalahan anak Adam, sebagaimana mesin penghembus api menghapuskan karat-karat pada besi.

Last but not least, rupa-rupanya petua orang-orang tua dahulu sebenarnya sesetengahnya ada tertulis dalam hadis Nabi s.a.w. Sebab itulah Nabi Muhammad s.a.w bersabda yang maksudnya: "Setiap penyakit itu ada penawarnya kecuali mati".



sumber: iluvislam.com

Tuesday, March 2, 2010

Dosa@Pahala??

Klik kat Gambar utk Lebih Jelas..
Renung2kan...^_^